Contoh teks naskah surat lamaran cerita dongeng: Drama Three Beautiful Girl - tema persahabatan
Drama Three Beautiful Girl - tema persahabatan
Naskah drama ini adalah bagian dari kumpulan contoh naskah drama. Contoh teks naskah drama ini bisa anda download. Teks naskah drama untuk 4 orang pemain dengan tema tentang Persahabatan
naskah drama persahabatan
Karakter Pelaku / PerwatakanRania
Seorang gadis 14 tahun yang mengenakan jilbab. Berpostur kecil, memiliki sifat baik hati, sabar, jujur, dan senang membantu orang lain.
Risty
Gadis berjilbab berusia 14 tahun. Baik hati, tidak membeda-bedakan orang, cenderung mudah percaya, tetapi memiliki kebiasaan merendahkan orang lain tanpa sadar.
Widy
Gadis berjilbab berusia 14 tahun, baik hati, tidak pilih kasih, dan mudah mempercayai orang lain tanpa banyak pertimbangan.
Kiko
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. Berbadan gemuk, berambut keriting, sering merasa iri, suka memfitnah, dan memiliki kebiasaan merendahkan orang lain.
Three Beautiful Girl
Cerita ini berlatar di sebuah sekolah terkenal bernama SMPN 1 Tunas Bangsa. Di sekolah itu, terdapat persahabatan erat yang dikenal sebagai 3BG, singkatan dari tiga sahabat terbaik mereka: Rania, Risty, dan Widy.
Di dalam kelas, yang meja dan kursinya tersusun rapi, sebuah insiden terjadi karena ulah seseorang yang iri hati terhadap keakraban 3BG.
Kiko:
(Kiko duduk di pojokan kelas sambil melipat tangan dan terlihat berpikir keras)
"Kenapa ya persahabatan 3BG bisa begitu akrab? Mereka selalu bersama dan saling mendukung. Aku ingin menghancurkan persahabatan mereka. Tapi, bagaimana caranya?"
(Setelah berpikir sejenak, senyum licik muncul di wajah Kiko).
Kiko:
"Ah, aku tahu! Aku akan mencuri dompet Risty dan menyelipkannya ke dalam tas Rania. Pasti Risty dan Widy akan menuduh Rania sebagai pencuri!"
(Tak lama kemudian, anggota 3BG memasuki kelas sambil tertawa-tawa, tidak menyadari rencana jahat Kiko).
Risty:
(sambil membuka tasnya dan terlihat kebingungan)
"Lho, dompetku ke mana ya? Kok nggak ada?"
Widy:
(khawatir melihat Risty)
"Ada apa, Ris? Kenapa kamu kelihatan gelisah banget?"
Risty:
"Aduh, dompetku hilang. Gimana ini? Padahal tadi aku yakin banget sudah memasukkannya ke dalam tasku."
Rania:
"Jangan panik dulu, Ris. Mungkin kamu lupa dan dompetmu tertinggal di rumah."
Risty:
"Tidak mungkin, aku yakin tadi dompet itu sudah ada di sini."
(Tiba-tiba, Kiko, yang sejak tadi mengamati, mendekat dengan nada sok tahu).
Kiko:
"Aku tahu siapa yang mencuri dompetmu."
Risty:
(terkejut)
"Serius? Siapa, Ko?"
Kiko:
"Siapa lagi kalau bukan sahabatmu sendiri, Rania."
Widy:
(protes keras)
"Nggak mungkin Rania mencuri! Kamu jangan asal tuduh, Kiko!"
Kiko:
(tersenyum mengejek)
"Kalau kamu nggak percaya, coba saja periksa tasnya Rania."
Risty:
(terlihat ragu dan sedih)
"Maafkan aku, Rania. Aku harus memeriksa tasmu. Ini untuk membuktikan kebenaran."
Rania:
(dengan tenang)
"Nggak apa-apa, Ris. Silakan saja periksa."
(Risty dan Widy memeriksa tas Rania. Beberapa saat kemudian, mereka menemukan dompet Risty di dalam tas itu).