... PANGGUNG GELAP, KECUALI SEBUAH SPOTLIGHT MENYOROT REDUP KE ARAH NAG. TERDENGAR SUARA MUSIK MONOTONE BEBERAPA SAAT. VOLUME MUSIK MAKIN LAMA MAKIN KERAS, HINGGA BISING. KEMUDIAN MUSIK FADE OUT
...
KLOV
Kadang-kadang aku bilang pada diri sendiri. Klov, kamu musti belajar menderita sebaik-baiknya, jika kamu ingin mereka capek menyiksamu, suatu hari. Aku bilang pada diri sendiri, kadang-kadang, klov kamu harus disana lebih lama lagi jika kamu ingin mereka membiarkanmu pergi, suatu hari. Tapi aku merasa sudah begitu tua, dan begitu jauh, membuat kebiasaan-kebiasaan baru. Itu semua tak pernah berakhir, aku tak pernah bisa pergi.
(Pause)
Dan pada suatu hari, tiba-tiba itu berakhir, berubah, aku tidak faham, itu mati, atau diriku sendiri, aku tidak faham, itu juga. Aku bertanya-tanya dengan sisa-sisa kalimat yang ada, saat tidur, bangun, pagi, malam. Tapi mereka tak pernah bilang apa-apa.
(Pause)
Aku buka pintu penjara dan pergi. Aku begitu bongkok, aku hanya bisa lihat kakiku. Jika aku buka mataku, diantara kaki dan jejak langkahku, tampak debu hitam kotor. Aku berkata pada diriku sendiri, bumi ini sudah padam, meski aku tak pernah melihatnya bercahaya.
(Pause)
Ah, tak perlu dibikin susah.
(Pause)
Kalau aku ambruk, aku meratapi kebahagiaan.
MENUJU TONGNYA, MASUK KEDALAMNYA
HAM
Klov!
(Klov Diam)
Kosong.....
(Pause)
Klov!
KLOV (Melongokkan Kepalanya)
Ini yang kita sebut keluar panggung.
HAM
Aku sangat berterimakasih padamu. Untuk pelayanan-pelayananmu.
KLOV
Maaf, saya yang harusnya berterimakasih.
HAM
Berterimakasih satu sama lain.
(Klov Memasukkan Kepala)
Satu hal lagi Klov.
(Klov Nongol)
Permintaan terakhir, selimutilah aku.
(Klov Amblas Ke Tong)
Tidak? bagus.
(Pause)
Sebaiknya aku mulai memainkannya. Permainan terakhir yang usang, lenyap dimakan usia. Permainan dan kalah dan berhenti.
(Ham Berupaya Turun Dari Tongnya Dengan Sangat Sulit, Dan Terjatuh)
Bagus! Biar aku lihat.
(Pause)
Oh, ya.
(Klov Melongokkan Kepala)
Bagus.
(Pause)
Campakkan!
(Klov Turun Dari Tong Menghampiri Ham)
Santai saja.
(Pause)
Dan sekarang? Angkat topi! Damailah pantat kita! Dan pakai lagi. Seri!
(Klov Mengangkat Ham Untuk Kembali Ke T Ongnya)
Kita sampai. Beberapa cacing seperti ini lagi aku harus undang.
(Pause)
Sebuah puisi sederhana.
(Pause)
Kamu berdoa, oh tidak, kamu memohon datangnya malam hari, malam datang.....oh tidak, jatuh sudah, kini tangis dikegelapan.
(Pause. Berhasil Naik Ke Tong Di Bantu Klov)
Bagus sekali.
(Pause)
Dan sekarang?
(Masuk Dalam Tong)
Saatnya untuk tak berbuat aa-apa, sekarang seperti waktu tak pernah ada dan waktu berakhir.
(Vokal Naratif)
Seandainya anaknya bersamanya.
(Pause)
Itulah saat yang aku tunggu-tunggu.
(Pause)
Kamu tak mau meninggalkannya? Kamu ingin dia berkembang selagi kamu makin layu? Agar ada disana untuk menghibur akhir jutaan waktumu?
(Pause)
Dia tidak menyadari, bahwa yang dia tahu cuma kelaparan. Kedinginan dan maut sebagai puncak segalanya. Tapi kamu?! Kamu seharusnya tahu dunia macam apa akhir-akhir ini. Oh, aku menghadapkannya pada tanggung jawabnya!
(Pause,Vokal Normal)
Nah, disanalah mereka, disanalah aku, begitulah.
(Meniup Peluit)
Ya, sungguh.....
download
Silahkan unduh naskah lengkap End Game dari tautan berikutNaskah Drama End Game